Minggu, 06 November 2011

Metode Pendidikan Anak Dalam Perspektif Ajaran Islam

“Pendidikan Islam mengandung berbagai kelemahan sehingga jika dihadapkan dengan era kontenporer, akan terbentur dan tidak mampu menjawab tantangan yang muncul kepermukaan. Kelemahan tersebut sangat kompleks; yaitu berapa persoalan dikotomi pendidikan, kirikulum tujuan, sumber daya, serta manajemen pendidikan dalam Islam belum begitu tepat di samping tanggung jawab menurun drastis. Jika penggunaan metoda pendidikan Islam dihayati benar-benar, akan mampu meningkatkan kualitas imam bagi anak didik”
Oleh Hamdi, SHI
Manhaj Islam dalam mendidik anak sangat sempurna dan komprehensif, yaitu menumbuhkan kesadaran secara benar dan lurus sehingga berbagai potensi baik jasad, akal dan ruh bergerak dan menjadi modal meraih kebaikan.
Sesuai Firmanya (Q.S Ali Imran: 110) membaca alqur’an merupakan materi pelajaran yang  sangat relevan. anak dalam kandungan hendaknya sudah di ajarkan membaca Alqur’an meskipun ia masih berada pada tingkat responya saja dari dalam perut ibunya. Metodenya dengan membaca Al-qur’an itu kepadanya. Suami mengajarnya dengan membacakan Al-qur’an.
Metode pendidikan keimanan dapat digali dari Al-qur’an didalam Al’-qur’an ditemukan berbagai metode dakwah yang diberikan Allah SWT. Kepada para rasul untuk mengajak  manusia kepada jalan kebenaran. Pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari metode dakwah Islam. Oleh karena itu  metode dakwah yang dilakukan rasul juga berlaku untuk metodelogi pendidikan.
Penerapan Al-qur’an tentang berbagi metode dakwah dapat di jadikan reperensi atau rujukan dalam membagun metodelogi pendidikan agama pada anak didik. Metode inipula diharapakan dapat dijadikan model dalam pendidikan keluarga.metodelgi pendidikan menurut merupakan sebuah upaya mengunakan metode pendidikan berdasarkan Al’qur’an sebagai berikut adalah:
Metode Ta’lim
Secara hafiyah artinya memberitaukan sesuatu kepada orang lain yang belum tau. ini dijumpai dalam Alqur’an antara lain: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, ( Al-Qur’an Surat Albaqarah 31)

Metode ini merupakan metode dasar dalam pendidikan. Metode Ta’lim dapat diterapkan dalam pendidikan keimanan, misalnya: seorang ibu memberitaukan kepada anaknya Tuhan itu satu, tidak beranak dan tidak berbapak. Uraian ini dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan kelompok umur anak sambil bercanda dan berdongeng
Metode Tabyin
Metode tabyin yaitu memberi penjelasan kepada lawan bicara atau anak didik setelah memberi tau tentang sesuatu secara berlahan. Hal ini dapat dilihat dalam dialog nabi musa dengan kaumnya, ketika Allah memerintahkan penyembelihan sapi.
Penerapan metode ini dalam pendidikan keimanan, misalnya ketika ibu menjelaskan Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan atau berbapak, ketika anak menyampaikan sanggahan, kenapa dalam agama lain” Isa disebut sebagai anak Tuhan” hal ini dapat dijelaskan lebih jauh keberadaan Allah tidak memerlukan proses kelahiran seperti manusia dan seterusnya.
Metode Tafshil
Metode tafshil adalah suatu cara untuk memberikan keterangan secara mendetil mengenai suatu masalah, agar anak dapat memperoleh pengetahuan secara utuh, mendalam dan benar.
Contoh dalam pendidikan iman misalnya orang tua menjelaskan kepada anak tentang Allah SWT. Yang berhak disembah, hal ini  harus dijelaskan secara rinci sifat-sifat yang wajib dan mustahil bagi Allah yang diyakini umat Islam berbeda dengan konsep Allah dalam keyakinan kristen atau persembahan agama lain.
Metode Tafhim
Metode ini memberikan pengertian dan pemahaman tentang suatu masalah dengan merumuskan suatu objek secara utuh baik benda, keadaan, persoalan atau kasus. Metode ini dapat dipergunakan ibu dalam menanamkan semangat cinta kasih, keadilan, kebenaran dan kejujuran pada diri anak  dalam bidang aqidah misalnya orang memahamkan anak tentang Al-qur’an dengan memberi pemahaman bahwa Al-qura’an sebagai dasar Islam dalam mengatur tata kehidupan, sebagai pedoman hidup, sumber ilmu, sumber aklak yang wajib dipelajari dan dilakukan dalam kehiduapan sehari-hari.
Metode Tabsyir
Metode tabsyir mengunakan badan atau gerak badan sebagai isyarah seperti gerak petunjuk, kedip mata anggukan kepala dan cara lain yang dapat diterima dan dipahami sebagai suatu pertanda. Metode ini bukanlah hal baru lagi dalam dunia pendidikan dan metode ini sangat sering digunakan sebagai suatu metode yang efektif dalam pengajaran dan pendidikan anak misalnya menyuruh anak shalat dengan mengisyaratkan gerakan takbir, menutup mulut jangan berisik.
Metode Taqrir
Metode taqrir adalah memberikan pengkuan atau persetujuan tanpa kata, bisa berupa sikap diam, tersenyum atau membirkan meneruskan apa yang sedang dilakukan. Dalam bidang aqidah misalnya sikap orang tua membiarkan anaknya mendatangi kuburan keramat atau memakai jimat saat ujuan. Sikap mendiamkan semacam ini akan dipandang oleh anak perbuatan itu benar  padahal secara aqidah itu keliru. Orang tua yang mengerti seluk beluk syirik tidak membiarkan agar perilaku anaknya yang mengarah kepada kesyirikan.
Metode Tabsyir dan Tanzir
Metode Tabsyir yaitu metode yang selalu digunakan Al-qur’an dengan memberikan kabar bembira yang menyajikan hal-hal menyenangkan bisa seseorang mengerjakan kebaikan. Metode Tabsyir juga sering digunakan Al-qur’an dengan memberikan kabar duka atau peringatan secara berhati hati dalam hal-hal yang tidak baik dan akibat yang akan diterimanya. mengunakan metode Metode Tabsyir dan Tanzir, orang tua benar-benar paham akan mamfaat dan mudharat atau suatu resiko dari suatu pelanggaran yang dilakukan anak orang tua jua harus konsekwen kesamaan antara tindakan dan ucapan antara ayah dan ibu sebagai teladan dalam pendidikan anak dilingkungan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar